1.1
LATAR BELAKANG
Apa itu pacaran ??? sebagian dari
kita mungkin sudah pernah merasakan indahnya pacaran dan mungkin juga sebagian
dari kita ada yang belum pernah merasakan pacaran atau mungkin ada yang
menganggap pacaran itu membawa dampak buruk dan dampak baik . Secara garis
besar pacaran itu adalah hubungan antara masing-masing pihak dengan orang-orang
lainnya. Hubungan khusus yang dimaksud disini adalah hubungan yang akan
ditingkatkan menjadi perkawinan yang memiliki asas hukum dan asas teologis .
1.2
RUANG LINGKUP
Ruang
lingkup pacaran di era perekembangan IT ( Ilmu dan Teknologi ) sangatlah cepat
dan harus di awasi oleh berbagai lembaga, entah itu lembaga pendidikan atau
lembaga terkecil dalam hal ini keluarga. Keluarga sangatlah pentig dalam
pembentukkan kepribadian sehingga seorang anak remaja dapat memahami arti
pacaran dengan baik . Pacaran seringkali terjadi di dalam pergaulan anak remaja
kristen.
1.3
MANFAAT DAN TUJUAN PEMBAHASAN
Manfaat dari membahas topic ini adalah untuk menerangkan bahwa pacaran
dapat membuat kita untuk belajar bagaimana menghargai orang lain dan membina persahabatan yang
baik dan benar . Bahan untuk menganalisis lebih baik lagi
PACARAN sebagai hubungan iman Kristen
dan dasar untuk membina hubungan yang Pembatasan masalah yang telah kami buat
dalam makalah ini adalah sebagai baik dengan lawan jenis, oleh karena itu kami membuat pembatasan
masalah ini agar yang membaca makalah ini dapat di mengerti.
1.4
METODE
PENELITIAN
Metode
penelitian yang kami ambil sebagai bahan penelitian adalah dasar pacaran
Kristen sebagai ikatan kasih yang dapat menyatakan Janji Allah bagi kita di
dunia.
BAB
2 : PEMBAHASAN MASALAH
1.PACARAN
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Pacar adalah kekasih atau teman
lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih.
Berpacaran adalah bercintaan; (atau) bekasih-kasihan (dengan sang pacar).
Memacari adalah mengencani; (atau) menjadikan dia sebagai pacar. Sementara
kencan sendiri menuruk kamus tersebut
adalah berjanji untuk saling bertemu disuatu tempat dengan waktu yang telah
ditetapkan bersama.
Pacaran adalah hubungan
antara lawan jenis yang secara khusus membedakannya dengan hubungan yang
terjalin antara masing masing pihak dengan orang orang lainnya.
Sangatlah wajar bila
pada usia ini, remaja mulai memiliki ketertarikan secara khusus dengan teman
lawan jenis. Secara fisik terjadi perkembangan kemampuan organ organ reproduksi
dan bersama dengan pertumbuhan aspek emosi serta sosial, ini mendorong seseorang
untuk memperhatikan dan ingin diperhatikan lawan jenis, membayangkan bersama
dengan lawan jenis, ingin bercanda dan mengenalnya lebih dekat dan lebih dalam
, mengalami jatuh cintah kepadanya, dan seterusnya. Ini semua mudah membuat
Anda merasa panas dingin, serta canggung, serba salah, dan berbagai rasa tidak
nyaman lainnya.
Kesalahan pertama dalam
membina hubungan dengan lawan jenis
adalah ketika kita berpura-pura menyukai apapun
yang ia kerjakan supaya ia tahu bahwa
kita senang bersamanya. Padahal, tidaklah mudah untuk melakukan
kepura-puraan seperti ini karena hal itu berarti kita tidak jujur pada diri sendiri.
Berikut beberapa
komponen penting yang perlu diperhatikan:
a. Cinta
1. Cinta
adalah hubungan antara lawan jenis yang menyiapkan diri menjadi pasangan.
2. Cinta
adalah anugerah Tuhan dan kasih adalah ajaran utama Tuhan Yesus Kristus.
3. Cinta
adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit.
Penggunaan perkataan
cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti
menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan
generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21
mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan
untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
1. Perasaan
terhadap keluarga
2. Perasaan
terhadap teman-teman, atau philia
3. Perasaan
yang romantis atau juga disebut asmara
4. Perasaan
yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
5. Perasaan
sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6. Perasaan
tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
7. Perasaan
terhadap sebuah konsep tertentu
8. Perasaan
terhadap negaranya atau patriotisme
9. Perasaan
terhadap bangsa atau nasionalisme
Penggunaan istilah
cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love
dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros,
philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai
masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:
1. Cinta
yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
2. Sayang
yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
3. Kasih
yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
4. Semangat
nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge
Cinta adalah perasaan
simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm, ada empat
syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu: Perasaan, Pengenalan, Tanggung
jawab, Perhatian, Saling menghormati
Erich Fromm dalam buku
larisnya (the art of loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: Care,
Responsibility, Respect, Knowledge (CRRK), muncul semua secara seimbang dalam
pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak
tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggungjawab pada si anak. Sementara
tanggungjawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa
ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan
dll pada sikap otoriter.
Cinta antar pribadi
menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari sekedar rasa
kesukaan terhadap orang lain. Cinta antar pribadi bisa mencakup hubungan
kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga persahabatan yang sangat erat.
Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar
pribadi:
1. Kasih
sayang: menghargai orang lain.
2. Altruisme:
perhatian non-egois kepada orang lain (yang tentunya sangat jarang kita temui
sekarang ini).
3. Reciprocation:
cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
4. Komitmen:
keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
5. Keintiman
emosional: berbagi emosi dan rasa.
6. Kekerabatan:
ikatan keluarga.
7. Passion:
Hasrat dan atau nafsu seksual yang cenderung menggebu-gebu.
8. Physical
intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di
dalamnya hubungan seksual.
9. Kepentingan
pribadi: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada
keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
10. Pelayanan:
keinginan untuk membantu dan atau melayani.
11. Homoseks:
Cinta dan atau hasrat seksual pada orang yang berjenis kelamin sama, khususnya
bagi pria. Bagi wanita biasa disebut Lesbian (lesbi).
Cinta
adalah hubungna antara lawan jenis yang akan menyiapkan diri menjadi pasangan adalah
hubungan yang saling member danmenerima, saling merhagai satu dengan yang
lainnya. Cinta membuat orang tidak memaksakan kehendaknya terhadaporang yang
dicintainya. Cinta merupakan suatu keputusan yang matang, bersifat abadi,
artinya keduanya harus saling setia baik dalam suka maupun duka. Karena
perkawinan Kristen berlangsung sekali sampai maut yang memisahkan kedua belah
pihak, maka keberadaan cinta harus dipastikan di antara keduanya. Sebagai
remaja, Anda perlu mengkaji bahwa cinta dan perkawinan bukan sekedar hubungan
seks untuk mendapatkan kenikmatan, tetapi lebih dari itu, yaitu hubungan cinta
kasih yang berlangsung sepanjang hidup. Hal ini perlu ditegaskan karena banyak
remaja terjerumus pada hubungan seksual sebelum pernikahan sebagai bukti bahwa
sebagai pasangan mereka saling mengasihi. Padahal, hal ini tidak tepat bahkan
merupakan dosa (Matiud 5:28)
Cinta
adalah anugerah Tuhan dan kasih adalah
ajaran utama Tuhan Yesus Kristus. Bahkan Tuhan sendiri adalah kasih,” Seperti Bapa telah mengasihi Aku,
demikianlah juga Aku telah mengasihi
kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu
akan tinggal di dalamk kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-KU dan
tinggal di dalam kasih-Nya”(Yoh. 15:9-10).
Jika
mencintai orang lain, kita akan senag bergaul dengan mereka. Apa yang terjadi
pada mereka penting bagi kita, dan kehidupan mereka terikat pada kita. Kalau
kita mencintai seseorang kita tentu merasa senang terhadap dan dekat dengannya.
Bukan hanya itu, perasaan mencintai menciptakan perasaan khusus dalam lubuk
hati kita. Kadang kadang kita dapat memilih orang yang kita cintai seperti
suami, istri, saudara, pacar, dan teman atau siapa pun dia. Perasaan cinta
dapat dialami secara mendalam dan mempengaruhi hidup kita. Apa yang disebut “
jatuh cinta” menggambarkan apa yang dialami seseorang ketika sedang dikuasai
emosi yang hebat.
Sebenarnya
pada cinta antarlawan jenis itu ada dua kategori, yaitu ketegori emosi dan kategori rasio. Dengan kata lain, cinta itu
bias bersifat emosional dan bias pula bersifat rasional.
1. Cinta
emosional
Cinta
emosional adalah cinta yang amat misterius; ia datang dan pergi bagai angin.
Kita tidak bisa memastikannya.ciri ciri emusional adalah perasaan yang amat
kuat atau intens, yang diarahkan kepada lawan jenis.
2. Cinta
rasional
Cinta
rasional didominasi oleh akal atau rasio. Cinta rasional ini biasanya terwujud
dalam tindakan yang disadari sepenuhnya, bukan hanya berdasarkan perasaan.
Ada beragam jenis cinta
1. Agape
: cinta tanpa pamrih yang berasal dari Tuhan kepada manusia.
2. Storge
: cinta karena hubungan darah.
3. Filia
: cinta persahabatan ( teman)
4. Eros
: cinta berahi(seks)
Berikut adalah beberapa ciri ciri orang jatuh cinta.
1. Bila bertemu akan merasa gembira dan ingin selalu
berada dekat dengannya (perasaan canggung, bahagia, hatinya berdebar
debar,berbbicara tersendat sendat) tetapi jika berada di tempat yang berbeda
dan jauh, selalu memikirkannya, membeyangkan penampilannya, sering tersenyum
sendiri, ada perasaan rindu. Dan sebagainya.
2. Tidak
tertarik pada orang lain, hanya dia, artinya menyukai sebagai seorang pribadi,
mengasihinya apa adanya, rela berkorban untuknya, dan sebagainya.
3. Mengalami perasaan aneh, sulit digambarkan, tetapi
membuat yang bersangkutan merasa bersemangat, antusias,mendorong untuk
merencanakan hal hal indah bersama orang yang dicintai.
b. Seks
Seks
adalah anugerah dari Tuhan. Allah menciptakan manusia, laki laki dan perempuan
baik adanya. Tujuannya adalah untuk bersatudan dapat memuliakan Tuhan secara
bersama sama pula. Daya ikat yang mempersatukan pria dan wanita bukanlah
kecantikan atau ketampangan belaka, melainkan rasa kagum dan rasa tertarik yang
kita namakan cinta. Dengan demikian seks bukanlah suatu syarat untuk seorang
laki laki mendekati seorang perempuan, demikian juga sebaliknya.
Karena
seks itu “ baik sekali” di mata Tuhan dan merupakan sesuatu yang murni dan
suci, seks dalam arti persetubuhan hanya diperuntukan bagi mereka yang sudah
menikah, yaituyang telah diikat atau dipersatikan oleh Tuhan. Seks menjadi alat
pengukapan kasih sayang secara khusus terhadap pasangan yang telah meminta Tuhan hadir doi tengah tengah mereka.
Maka hubungan jasamani yang intim itu merupakan tanda bahwa hati mereka sudah
menjadi satu tak terceraikan.
Untuk
membina sikap kemurnian kristiani, kita perlu menyadari beberapa hal.
1. Mengetahui
dengan jelas fakta tentang seksualitas.
2. Menerima
seksualitas kita sendiri sebagai pemverian Allah yang sangat baik.
3. Menghormati
seksualitas sebagai suatu kemampuan untuk mengungkapkan cinta dan hati secara
jujur dan baik.
4. Membina
kebajikan kemurnian sebagai usaha yang terus menerus sepanjang hidup, yang
menurut sikap terbuka dan kesabaran.
5. Meminta
dan menggunakan rahmat Allah untuk menyehatkan kembali luka luka akibat
tindakan dan kebiasaan yang salah.
6. Mengintegrasikan
seksualitas ke dalam proses pendewasaan pribadi, yang setiap saat menuntut
pengorbanan dan disiplin yang kuat.
c. Kencan
atau berpacaran
Setelah
memahami arti cinta dan memisahkan dari
seks, mari kita lihat alasan untuk berkencan atau berpacaran.
a. Mengenal
sifat, kebiasaan dan corak kepribadian satu dengan yang lain. Hal itu
diperlukan agar kita menyadari dan memahami kelebihan dan kelemahan yang ada
pada pasangan masing masing sebelum saling menerima.
b. Belajar
bagaimana berhubungandengan baik, belajar mengembangkan kemampuan
berkomonikasi.
c. Melatih
diri untuk mendekatkan diri kepada Tuhan sebagai pasangandan mencari tahu
tentang apa yang Tuhan dari hubungan itu.
d. Belajar
untuk membuka hati, berbagi perasaan dengan perasaan dengan pasangannya sebagai
latihan menghadapai permasalahan cecara bersama sama.
e. Untuk
mencintai dan dicintai dengan belajar untuk saling member dan menerima.
f. Untuk
menikmati masa masa yang indah bersama orang yang dikasihinya.
Apa
Kata Alkitab mengenai hubungan kencan/pacaran
Tuhan menginginkan yang terbaik untuk kita dalam setiap aspek
kehidupan. Termasuk diantaranya hubungan kita dengan kekasih/pacar. Kita
berkencan untuk mendapatkan kesenangan, persahabatan, pengembangan kepribadian
dan memilih kawan, bukan untuk popularitas atau untuk merasa aman. Jangan
biarkan lingkungan pergaulan memaksa kamu memasuki situasi kencan yang kurang
pantas. Ketahuilah bahwa lebih dari 50% remaja putri dan lebih dari 40% remaja
putra tidak pernah berkencan pada masa-masa SMA. Alkitab memberikan kita
beberapa pegangan yang jelas untuk membimbing kita dalam membuat keputusan
mengenai soal kencan/pacaran.
- Jagalah hatimu.
Alkitab mengatakan kepada kita untuk berhati-hati dalam memberikan/menyampaikan kasih sayang kita , karena hati kita mempengaruhi segala sesuatu dalam hidup kita.
"Jagalah
hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar
kehidupan." ( Amsal 4:23 )
- Kamu akan menjadi seperti teman-temanmu bergaul.
Kita juga cenderung menjadi seperti teman-teman sepergaulan kita. Prinsip ini berhubungan erat dengan yang hal yang pertama dan sama pentingnya dalam pergaulan seperti dalam hubungan kencan/pacaran.
"Janganlah
kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." ( 1
Korintus 15:33)
- Orang Kristen hanya boleh berkencan/berpacaran dengan
sesama Kristen.
Biarpun berteman dengan teman non-kristen tidak dilarang, mereka yang khususnya dekat di hati haruslah orang percaya yang sudah dewasa yang merupakan pengikut Kristus yang taat dalam hidupnya.
"Janganlah kamu merupakan
pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab
persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah
terang dapat bersatu dengan gelap? " ( 2 Korintus 6:14 ).
- Apakah itu cinta yang sesungguhnya?
1 Korintus 13:4-7 mendeskripsikan cinta yang sesungguhnya. Tanyalah hatimu pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah
kalian sabar satu sama lain?
Apakan kalian baik terhadap satu sama lain?
Apakah kalian saling cemburuan?
Apakah kalian suka menyombongkan baik diri sendiri maupun sang pasangan?
Apakah ada kerendah-hatian dalam hubungan kalian?
Apa kalian kasar memperlakukan satu sama lain?
Apa kalian saling mementingkan diri sendiri?
Apa kalian mudah marah terhadap satu sama lain?
Apa kalian suka mengingat-ingat kesalahan sang pasangan di masa lalu?
Jujurkah kalian satu sama lain?
Apakah kalian saling melindungi?
Apakah kalian saling mempercayai?
Apakan kalian baik terhadap satu sama lain?
Apakah kalian saling cemburuan?
Apakah kalian suka menyombongkan baik diri sendiri maupun sang pasangan?
Apakah ada kerendah-hatian dalam hubungan kalian?
Apa kalian kasar memperlakukan satu sama lain?
Apa kalian saling mementingkan diri sendiri?
Apa kalian mudah marah terhadap satu sama lain?
Apa kalian suka mengingat-ingat kesalahan sang pasangan di masa lalu?
Jujurkah kalian satu sama lain?
Apakah kalian saling melindungi?
Apakah kalian saling mempercayai?
Kalau jawabanmu “Ya” untuk semua
pertanyaan diatas, artinya 1 Korintus 13 seperti Firman Tuhan berkata, kalian
sungguh saling mengasihi satu sama lain. Kalau ada jawabanmu yang “Tidak” atas
pertanyaan-pertanyaan di atas, artinya mungkin kalian harus mendiskusikan
hal-hal di atas dengan pacarmu.
Seberapa jauhkah
terlalu jauh?
Banyak pelajar-pelajar menanyakan,
"Seberapa jauh yang kita boleh lakukan dalam berpacaran/berkencan?"
Beberapa prinsip yang akan menolongmu untuk memutuskan apa yang pantas dan yang
tidak dalam berpacaran/berkencan:
- Apakah situasi yang kuciptakan mengundang dosa seksual
atau menghindarinya?
1 Korintus 6:18 berkata "Jauhkanlah dirimu dari percabulan! " Kita tidak dapat melakukan ini apabila kita mencobai diri kita sendiri karena kecerobohan kita. - Bagaimanakah reputasi sang kekasih/pacar?
Ketika menerima undangan kencan pada dasarnya seperti berkata, "Aku memiliki kesamaan pandangan dengan engkau." Hal inilah yang dapat membuat kamu menyesal nantinya. Ingatlah 1 Korintus 15:33 , "Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik." - Apakah ada pengaruh obat-obatan atau alkohol?
Jangan merubah pandanganmu hanya untuk pacarmu. - Apa aku tertarik dengan tipe orang yg salah?
Yakinkan bahwa pesan yang kamu sampaikan dengan perbuatanmu tidak membuat orang lain merubah pandanganmu. - Sadarkah aku kalau dosa itu terbit dari hati?
Matius 5:28 berkata, "Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya sudah berzinah dengan dia dalam hatinya" - Apakah tempat berkencanmu tepat dan pantas?
Tujuan yang baik kadang terlupakan oleh godaan dan kesempatan yang terlalu besar. - Apakah aku melakukan sesuatu yang merangsang secara
seksual?
Jangan melakukan kontak yang merangsang seksual seperti 'petting'.
Kalau sudah terlanjur
jauh, mengapa memutuskan untuk berhenti?
- Tuhan itu pengampun.
1 Yohanes 1:9 berkata bahwa Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Kamu dapat mulai sesuatu yang baru dengan Tuhan kapanpun. - Tuhan itu kudus.
FirmanNya berkata bahwa dosa sex itu salah, dan Dia tahu segala yang terbaik. - Tuhan itu penuh kasih.
Tuhan tau bahwa hubungan yang terlalu jauh sebelum pernikahan cenderung memisahkan sebuah pasangan dan mengakibatkan pernikahan yang kurang bahagia. Ia tahu bahwa banyak pria tidak mau menikahi wanita yang pernah berhubungan terlalu intim dengan pria lain
BAB 3 : PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan
yang kami ambil dari materi
pembelajaran ini adalah kita sebagai orang yang di ciptakan oleh Allah harus
selalu melakukan sesuatu dengan keputusan kita sendiri,dan di dalam makalah ini
kami mengambil judul tentang DEMOKRASI MENURUT IMAN KRISTEN itu artinya kita
mau melakukan sesuatu harus selalu di landasi dengan iman,iman adalah suatu Doa
yang sempurna kepada Allah.Jangan hanya pada pemerintahan Duniawi barulah kita
bekerja tetapi,untuk Pemerintahan Allah tidak pernah kita melaksanakannya.
3.2 SARAN
Saran yang kami ambil untuk makalah kami adalah kita
harus berdemokrasi yang di landasi dengan iman kita kepada Tuhan Yesus dengan
begitu segala sesuatu akan di mudah oleh-Nya.
Seperti yang di katakana dalam alkitab HARI INI KITA
MENANAM BESOK KITA AKAN MENUAI SESUAI APA YANG KITA LAKUKAN.